Bagi Anda yang sudah terjun ke dunia investasi saham, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah abnormal return. Abnormal return dapat digunakan oleh investor untuk menilai kinerja portofolio dan mengambil keputusan investasi. Untuk mengetahui cara menghitung abnormal return, yuk simak artikel dibawah ini.
Pengertian Abnormal Return
Abnormal return adalah perbedaan antara return saham suatu perusahaan dan return pasar yang diharapkan. Ini mengukur kelebihan atau kekurangan return yang diperoleh dari suatu investasi dibandingkan dengan return pasar secara keseluruhan. Abnormal return dianggap positif jika return saham melebihi return pasar yang diharapkan, dan negatif jika sebaliknya.
Abnormal return dalam investasi digunakan untuk mengukur kinerja suatu investasi yang dianggap tidak biasa atau tidak sesuai dengan harapan pasar. Ini mengukur seberapa baik atau buruk suatu investasi melakukan dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan. Jika abnormal return positif, ini berarti bahwa investasi tersebut memberikan return yang lebih baik dari pasar, sementara jika abnormal return negatif, ini berarti bahwa investasi tersebut memberikan return yang lebih buruk dari pasar.
Mengapa Terjadi Abnormal Return?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abnormal return, antara lain:
- Inefisiensi pasar: Terkadang, pasar tidak memberikan harga yang tepat untuk saham tertentu, yang menyebabkan perbedaan antara return saham dan return pasar.
- Kejadian perusahaan: Kejadian seperti merger, akuisisi, spin-off, dan lain-lain dapat mempengaruhi harga saham dan return perusahaan, dan menyebabkan abnormal return.
- Faktor ekonomi: Perubahan dalam kondisi ekonomi, seperti suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, dapat mempengaruhi return pasar dan menyebabkan abnormal return.
- Informasi publik: Informasi publik, seperti laporan keuangan, pernyataan direksi, dan lain-lain, dapat mempengaruhi harga saham dan menyebabkan abnormal return.
- Efek harga saham: Perubahan harga saham perusahaan lain dalam industri yang sama dapat mempengaruhi harga saham dan menyebabkan abnormal return.
Abnormal return tidak selalu merupakan indikator kinerja yang baik atau buruk dari suatu investasi, dan investor harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko dan prospek masa depan sebelum membuat keputusan investasi.
Cara Menghitung Abnormal Return
Perhitungan abnormal return biasanya dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Abnormal return = (Return saham – Return pasar yang diharapkan)
Untuk menghitung return pasar yang diharapkan, banyak investor menggunakan indeks pasar seperti S&P 500 atau indeks lain yang mewakili pasar secara keseluruhan. Return saham diperoleh dari harga saham perusahaan pada periode tertentu.
Sebagai contoh, jika harga saham perusahaan A pada akhir periode adalah $100 dan harga saham awal periode adalah $90, maka return saham adalah ($100-$90)/$90 = 11,1%. Jika return pasar yang diharapkan selama periode tersebut adalah 8%, maka abnormal return adalah 11,1% – 8% = 3,1%.
Perhitungan abnormal return biasanya dilakukan untuk periode waktu tertentu, seperti satu tahun atau satu bulan, dan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja saham dari perusahaan dengan kinerja pasar secara keseluruhan.
Perhitungan Rata-Rata Abnormal Return
Rata-rata abnormal return adalah nilai rata-rata dari abnormal return dari beberapa periode waktu. Ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu investasi secara konsisten dalam jangka waktu tertentu.
Rumus untuk menghitung rata-rata abnormal return adalah:
Rata-rata abnormal return = (Jumlah abnormal return dari setiap periode) / Jumlah periode
Sebagai contoh, jika abnormal return dari suatu investasi selama lima tahun adalah 2%, 3%, 5%, 1%, dan 4%, maka rata-rata abnormal return adalah (2% + 3% + 5% + 1% + 4%) / 5 = 3%.
Rata-rata abnormal return dapat digunakan untuk membandingkan kinerja suatu investasi dengan kinerja pasar secara keseluruhan dan untuk membuat keputusan investasi. Namun, perlu diingat bahwa abnormal return hanya salah satu faktor dalam menilai kinerja investasi dan harus dipertimbangkan bersama dengan faktor lain seperti risiko dan prospek masa depan.