Blended learning atau pembelajaran gabungan adalah metode pembelajaran yang mengintegrasikan antara pembelajaran daring (online) dan pembelajaran tatap muka (offline).
Implementasi blended learning dalam kuliah merupakan upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi mahasiswa.
Blended learning memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Pertama, blended learning memungkinkan mahasiswa untuk belajar dengan lebih fleksibel dan mandiri. Mahasiswa dapat mengakses materi kuliah kapan saja dan di mana saja melalui platform e-learning yang disediakan oleh perguruan tinggi.
Kedua, blended learning dapat meningkatkan interaksi dan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen. Melalui forum dan chat, mahasiswa dapat bertukar informasi dan berdiskusi dengan dosen maupun teman-teman sekelas.
Ketiga, blended learning dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dengan menyediakan berbagai sumber belajar yang bervariasi, seperti video pembelajaran, game, atau simulasi.
Baca Juga : Biaya Publikasi Jurnal Sinta
Namun, implementasi blended learning dalam kuliah juga memiliki tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kurangnya keterampilan teknologi dan kesiapan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran daring.
Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu memberikan pelatihan teknologi dan orientasi yang cukup kepada mahasiswa sebelum memulai pembelajaran blended learning.
Selain itu, dosen juga perlu melakukan persiapan yang matang dalam penyusunan materi kuliah, pengelolaan waktu, dan pemilihan metode evaluasi yang sesuai dengan karakteristik blended learning.
Baca Juga : Jasa Publikasi Jurnal Nasional
Implementasi blended learning dalam kuliah dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi. Beberapa contoh implementasi blended learning adalah flipped classroom, blended MOOCs, dan hybrid courses.
Flipped classroom adalah metode pembelajaran di mana mahasiswa mempelajari materi kuliah secara mandiri melalui platform e-learning sebelum tatap muka dengan dosen. Saat tatap muka, mahasiswa akan berdiskusi dan berkolaborasi dengan dosen dan teman-teman sekelas untuk memperdalam pemahaman dan menerapkan konsep yang telah dipelajari.
Blended MOOCs atau massive open online courses adalah kursus online yang disediakan oleh universitas atau lembaga lain dan dapat diakses oleh siapa saja.
Dalam blended MOOCs, mahasiswa mengikuti kursus online dan bertemu dengan dosen dan teman-teman sekelas dalam tatap muka untuk membahas materi yang telah dipelajari.
Sedangkan hybrid courses adalah kursus yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka dalam proporsi yang berbeda-beda tergantung pada kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi.
Dalam kesimpulannya, implementasi blended learning dalam kuliah dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih fleksibel, interaktif, dan menarik bagi mahasiswa. Namun, perguruan tinggi perlu memperhatikan tantangan dan persiapan yang diperlukan dalam implementasi blended learning.